Selasa, 25 September 2018
DEMOKRASI DAN KEBODOHAN YANG MEMBODOHI
Jumat, 21 September 2018
"KAU" YANG TAK TERLIHAT JANGAN TAMBAH SATU LAGI
Aku menikmati saat-saat itu;
perjumpaan dua dunia.
Kau bawa sesuatu dari duniamu,
yang jauh tak terjamah..
dan aku bingkiskan beberapa potong kata dari keseharianku,
tertiup sajak bernada magis menembus tipisnya kelambu jagadmu..
Memang,
segelintir sahabat lain mencibir..
mereka bilang pertemanan kita
tabu
Harusnya,
aku hanya dengan sesamaku..
Kau,
mestinya hanya dengan sebangsamu..
Jangan bertemu, berteman,
apalagi bercampur..
Tabu..
Aku hanya menjawab dengan gurauan kecil..
Bukankah pertemanan berarti,
menjangkau-yang-tak-terjangkau:
diri pribadi,
orang lain,
ciptaan,
termasuk juga makhluk-lain-dunia?
Bantahan mereka, jelas:
ini bukan pertemanan,
tapi perselingkuhan melawan iman!!
Ufh!!
Masuk telinga kiri..
keluar juga di telinga yang sama..
Anjing menggonggong,
khalifah tinggal memberi tulang..
Beres, tho?
...
Tapi,
toh aku merasa terganggu juga..
Akhir-akhir ini..
...
Kau kelewat banyak berbisik..
Entah kenapa, aku jadi terusik.
Terusik untuk peduli..
Awalnya satu..
Dua kali..
Dan akhirnya lagi dan lagi-lagi...
...
Aku juga kelewat banyak meminta..
Entah kenapa, kau selalu memberi
tanpa pernah mengharap imbalan..
Menerawang..
Melihat masa depan..
Mengartikan mimpi..
Hhhh...
...
Aku tahu,
kebersamaan ini tak bisa kudapatkan di warung pojok,
dengan ramai debat diskusi filosofis teman-teman sekampus..
Pun di antara sesama pecinta filter, kopi dan kompiang;
mereka tak bisa mengisi kekosongan yang kau tinggalkan..
Tapi,
aku ingin sejenak berhenti..
Semoga kau mengerti..
...
Bukan karena tabu,
juga bukan karena kita sudah tak cocok lagi..
...
Biarkan aku sejanak dewasa,
untuk bisa memahami..
Biarkan aku menikmati sepenggal waktu hidupku yang tak abadi,
untuk bisa mencerna
kenapa ini hanya terjadi di antara kita; kau dan aku,
dan segelintir orang..
...
Aku belum bisa yakin,
apakah ceritanya akan lain,
andaikan dulu kita satu dunia
dan kau bukan makhluk tak kasat mata..
Tapi,
bila kau ingin tahu,
apa sepotong sembahku setiap fajar
setahun belakanngan,
tak apa-apa:
"Tuhan,
aku ingin punya lima indra saja..
Tolong, jangan tambah satu lagi...
Amin."
Kemayoran baru,jakarta pusat.jakarta/20/09/18
Senin, 03 September 2018
INDONESIA DALAM SELIMUT KORUPSI
HUMANISME TRAGEDI
umulbuldan fantastika
kuda besi mewah sekali
tidak padan sebulan gaji
mandat hebat leher bertali
singgahsana cerucuk besi
satu entiti dalam hierarki
sesat berautonomi
rakus lahap monopoli peribadi
dominasi hadiah-hadiah berupa ufti
manusia berkepala jerung berlidah ular
tamak gelojoh kerbau pendek
fundamental oportunisme
hidangan bawah meja
membuat senyum menampakkan gigi
segulung ijazah sandiwara di dinding
sembunyi hakikat diri
seorang pengamal korupsi
Kasak Kusuk Negeriku indonesia
Oleh:edho paju
Bukan maksud menghina
Bukan , bukan negara yang anjing
Namun hukum yang kurang adil
Dimana yang kaya diatas segalanya
Dan yang miskin dijadikan sumber derita ..
Apa ini yang dimaksud Negara
Pancasilah bukan hanya rumusan
Ataupun tulisan ...
Ini adalah pondasi yang diperlukan untuk indonesia,Kenapa, kenapa yang tenar malah jadi duta..
Atau yang cantik jadi segalanya ..
Yang tercelah malah jadi raja
Yang memberi motivasi berhadiah penjara
Dimana keadilan .. ??
Sila kedua itu diperlukan ..
Janggan diabaikan ...
... atau ini hanya untuk rakyat kecil
Yang berpangkat bebas melanggar dogma dogma negara ...
Derajat dipentingkan ..
Belaskasih dan kesadaran hilang, tiada
Tiada yang tau .. namun
Apakah logikamu masih jernih
Apakah masih bisah berfungsi ..
Woey , woey , woey ...
Kehidupan tiada yang imortal gan .
Kematian pastikan datang ...
Apa pangkat dan gelarmu dibawa keakhirat ..
Atau kekayaanmu, Bahkan selir selir cantikmu
Tidak .. tidak akan ...
Agama tidak sebecanda itu kawan
Disini aku menulis ..
Mungkin karna aku lelah dengan gosip ataupun berita berita
Ini suaraku ...
Jangan jadikan dendam membara
Aku hanya ingin keadilan ..
Karna aku atau, aku tak ber-uang seperti para koruptor
Ataupun penjabat penjabat yang kotor ...
Aku hanya rakyat kecil ..
Namun aku tau tentang
Arti dari sila kedua
Aku masih , masih inggat dalam pelajaran sekolah ...
Sukarno-hatttaYang mengorbankan segalanya demi masa depan negara ...
Merekah berpeluk teguh dalam agama ...
Yang menggangap semuah agama saudara, bahkan mereka ikhlas, nyawanya melayang
demi negara ...
Mereka mampu mempersatukan
Beberapa banyak agama .
Dan memperkuat tali perasatuan diantara pulau pulau di indonesia ..
Bhineka tunggalika
Conto nyata, pahamilah .....
Tentang arti dari kemanusiaan ..
Tentang arti dari keadilan yang mereka tegaskan ...
Dimana Keadilan
Oleh:edho paju
Berkali kali kumemaki.
Berkali kali kumerutuki.
Tentang keadaan yang semakin carut marut.
Tentang pertiwi yang mungkin mulai mengeriput.
Oh Indonesia ku.
Apa yang sedang kau rasakan sekarang.
Kenapa di dalammu hanya berisikan para pembual saja
Yang hanya bisa mengotori dan merusak indah alammu.
Oh Nyonya pertiwi.
Tak bosankah kau mendengar jerit sakit kaum marjinal.
Yang rumah dan pekerjaan nya di rampas paksa, oleh penguasa yang mengatasnamakan
pembangunan raksasa.
Oh garudaku, tak janggalkah kau melihatnya, pria gendut berpakaian rapih yang tertawa
terbahak bahak di antara perut perut yang lapar. Di antara luka luka yang melebar. Dan Di
antara mayat mayat yang terkapar.
Dimana keadilan ?
yang namanya tertulis jelas dalam pancasila. Kemana harus mengadu.
Teriak kami tak terdengar.
Pudar menjadi samar.
Hilang dalam desingan peluru. yang sering kali nyasar.
Oh merah putihku, Teruslah berkibar dengan gagah di atas sana. Sebagai tanda kami
baik baik saja. Sebagai satu-satunya alasan kami untuk bangga. Sebagai pengingat
bahwa bumi kami (Indonesia) sangatlah kaya.
Hai Koruptor dan manusia manusia kotor lain nya.
Nyenyakkah tidurmu ??