Selasa, 23 Oktober 2018

KAMI INDONESIA

Ada makna yang tertinggal
Ketika bulan berganti tanggal,ada sejarah yang akan menjadi kekal,lewat bahasa indah yang aku kenal.

Pada sebua ruang sebatang lilin kujadikan penerang,lalu kugoreskan penaku pada kertas usang,agar curahan hati inipun tertuang.

Penaku mulai berbicara,bergelayut pada dunia dalam sastra,dia hadir sebagai pelantun askara jiwa,menyentuh jiwa bagaikan sakralnya mantra sejuk di kalbu bagaikan doa.

Kini askara itu telah kurangkai pada setiap bait yang kuurai,kuntunjukan pada jiwa jiwa yang damai,agar jiwanya dapat terbelai.

Wahai jiwa nestapa!!
Hidup ini sungguh bermakna tapi entahlah, kenapa?bagi mereka yang menodahi pancasiala  membawa tuhan dan agama dalam wacana itu biasa?berontaklah jiwa!!.

Kami seperti wanita wanita pelacur dalam sebutan peria jehanam,harapan kami di basuhi ludah ludah kotor dan menjijikan.kami ditipu permainan cantik kaum oligarki sangat lihaiy,moral kami ambruk tuhan kami di curi.

Sabarlah jiwa sengsara, yakinlah pada satnya akan tiba langit mengenangmu dalam doa,dalam genggamnya kita bahagia.

Wahai jiwa jiwa yang merenggut waktu,ingatlah pada duka sesamamu,mungkin sudah cukup engkau menjadi manusia.tetapi manusiakanlah sesama manusia,agar budaya bangsa kami tetap terjaga.
Karena aku dia,dan mereka adalah INDONESIA.

Penulis:edho paju
Mahasiswa fakultas hukum untirta jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar