Selasa, 02 Oktober 2018

CACAT MENTAL DAN TINDAKAN VANDALISME DI KALANGAN MUDA MANGGARAI

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan kabar taerkait tindakan vandalisme yang di lakukan oleh kalangan muda manggarai,yah Mbaru Wunut, istana raja Manggarai yang terletak di pusat kota Ruteng itu kondisinya akhir akhir ini kembali memprihatinkan.

Bangunan yang juga dijadikan sebagai representatif rumah adat yang ada di setiap kampung di Manggarai Raya ini sepertinya tak terurus lagi.

Ini disebabkan oleh aksi vandalisme yang terjadi di Kota Ruteng, Manggarai, dan belum bisa ditertibkan secara tegas oleh pemerintah.

Walaupun sebelumnya bangunan ini pernah dibenahi oleh Pemkab Manggarai namun, nampak terlihat lagi coretan yang tak enak dipandang mewarnai dinding dari rumah yang pernah dijadikan pusat pemerintahan kerajaan Manggarai jaman dulu.

Jakarta kereta mass rapid transit (MRT) yang ditemukan dalam kondisi telah dicoret-coret. Salah satu rangkaian kereta telah menjadi korban vandalisme oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

“Telah terjadi aksi tidak bertanggung jawab vandalisme dalam bentuk coretan grafiti pada badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta ke delapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta,” ungkap pihak MRT Jakarta melalui siaran pers, pada Jumat, 21 September lalu. Dalam keterangan resmi dari pihak MRT tersebut bahwa diduga pelaku aksi vandalisme ini masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.

Lalu, apakah itu vandalisme dan apa penyebabnya? Menurut Gabriel Moser, Psikolog Sosial di Rene Descartes University dalam Vandalism: Research, Prevention and Social Policy yang dipublikasikan oleh Lund University, definisi vandalisme tergantung pada perspektif yang dipilih. Tiga pendekatan yang berpusat pada kerusakan, pelaku, atau konteks memiliki definisi atas vandalisme yang berbeda, di antaranya:

Definisi berdasarkan kerusakan. Vandalisme merupakan kebobrokan atau penghancuran suatu objek dalam lingkungan.
Definisi berdasarkan pelaku. Vandalisme merupakan tindakan yang disengaja dan ditujukan untuk merusak atau menghancurkan sebuah objek yang merupakan milik orang lain.

Definisi berdasarkan konteks. Jika vandalisme digolongkan sebagai tingkah laku agresif, maka norma sosial menjadi penting. Jadi, vandalisme merupakan tingkah laku yang melanggar norma.
Vandalisme di Kalangan Remaja Vandalisme merupakan salah satu tindakan kriminalitas dikalangan remaja dewasa ini. bahkan banyak diantara pelakunya adalah pelajar yag masih aktif belajar, terutama di tingkat sekolah menengah atas(SMA) dan sekolah menengah kejuruan(SMK).

Hal ini tidak terlepas dari peran orang tua dan sekolah dalam membentuk kepribadian dan karakter anak, disamping itu lingkungan juga sangat berpengaruh penting karena disinilah tempat mereka beraktifitas. Secara umum Vandalisme adalah tindakan perusakan dan penistaan terhadap segala sesuatu yang indah atau terpuji.

Vandalisme merupakan Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal, pencacatan, grafiti, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu. Isu vandalisme kini didapati semakin bertambah dari sehari ke sehari. Sering kali kegiatan vandalisme ini dikaitkan dengan kegiatan remaja.

Jika isu vandalisme di kalangan remaja ini tidak ditangani dengan serius, maka secara tidak langsung akan menanggung kerugian kerana banyak harta awam yang rusak. Umumnya terdapat beberapa sebab berlakunya gejala vandalisme ini di kalangan remaja. Pertama, Sikap Diri Remaja itu sendiri. Remaja melakukan vandalisme kerana mereka memiliki sikap tidak acuh terhadap kehidupan keseharian. Remaja juga tidak memikirkan masalah yang akan dihadapi oleh orang banyak dan kerugian yang ditimbulkan dari aksinya.maka bisa dikatakan perilaku ini tergolong cacat mental.

Kedua ,Sikap Negatif Dari Keluarga. Sikap negatif keluarga juga turut menjadi faktor penyebab remaja melakukan vandalisme. Kebiasaan orang tua tidak menegur sikap anak yang bersikap tidak baik, Jika orang tua tidak mengambil tindakan yang seharusnya untuk menghentikan sikap negatif anak, hal ini akan berpengaruh apabila mereka berada di luar rumah. Oleh karena itu, seharusnyanya orang tua memberi pendidikan agama dan moral kepada anak-anak sejak kecil agar mereka tidak bersikap negatif.

ketiga, Pengaruh pergaulan, Sebagian daripada permasalahan vandalisme adalah kerana pengaruh pergaulan. Umumnya  remaja memilih akan bergaul yang baik agar mereka terdorong untuk turut melakukan hal yang baik juga. Jika remaja salah memilih bergaul, pasti mereka akan terjerumus dalam perilaku negatif seperti vandalisme. Banyak diantara para remaja yang tidak mengetahui dampak buruk dari aksi vandalisme ini yang tentunya sangat merugikan baik dirinya sendiri maupun orang lain. Dampak buruk yang ditimbulkan oleh aksi vandalisme adalah : Perusakan lingkungan, dari pengertian diatas kita mengetahui bahwa vandalisme adalah tindakan perusakan terhadap segala sesuatu yang indah atau terpuji.

Maka dari itu dengan adanya aksi ini maka lingkungan yang seharusnya indah terawat akan rusak dan terbengkalai. Mengganggu ketertiban, tidak hanya rusaknya lingkungan, namun ketertiban juga akan terganggu akibat adanya ulah aksi vandalisme ini karena pada dasarnya remaja yang melekukan vandalisme akan melanggar norma yang ada sehingga tujuan mereka untuk melakukan vandalisme pun tercapai. Mengganggu kenyamanan orang lain, remaja yang berulah vandalisme tentunya akan menggangu kenyamanan orang lain.

Misalnya perusakan fasilitas umum yang disebabkan oleh aksi vandalisme remaja, maka hal ini akan mengganggu kenyamanan orang lain yang akan menggunakan fasilitas tersebut.             Pada dasarnya remaja melakukan aksi vandalisme adalah untuk menunjukan eksistensi dan menunjukan identitas pribadi maupun kelompok mereka yang sedang mereka alami. Maka solusi yang harus diberikan adalah remaja butuh diperhatikan dan diakui keberadanya dan dipenuhi segala kebutuhanya, agar kemampuan yang mereka miliki tidak tersalur ke hal yang negatif. Sudah banyak kerugian harta maupun benda yang disebebkan oleh karena aksi vandalisme ini, terutama yang dilakukan oleh remaja.

Masyarakat juga semakin geram dengan maraknya aksi para remaja tersebut sehingga mau tidak mau dalam menindak lanjuti kasus ini, aparat penegag hukum sudah seharusnya turun langsung kelapangan guna membantu manindak lanjuti aksi para remaja ini. hal ini akan menimbulkan efek jera atau bahkan kapok dari para pelaku unutuk tidak melakukan aksi vandalisme lagi. Tentu kita berharap agar perilaku vandalisme dan cacat mental ini segera teratasi,mengingat bendah dan tempat yang di jadikan objek adalah milik kita bersama,dan kita patut merawat dan menjaganya dari perilaku tersebut.

Oleh:edho paju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar