Sabtu, 23 Juni 2018

Orang Manggarai "Orang Manggarai" adalah identitas yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah, bahasa, budaya, tanah-bumi, sungai-laut, dan falsafah hidup kelompok masyarakat di dan dari sebuah daerah yang terletak di ujung barat Pulau Flores - Nusa Tenggara Timur - Indonesia : "Orang Manggarai" Siapa orang Manggarai? Apakah sebutan 'orang Manggarai' hanya mengacu pada orang yang lahir, hidup, dan mati di Manggarai, dan karenanya terikat ritus serta alam Manggarai dari kelahiran sampai hidupnya setelah kematian? Apakah identitas sebagai 'orang Manggarai' bisa saja didapat karena ikatan perkawinan, karena hubungan pertalian darah, atau karena sekelompok orang "membabtisnya" sebagai orang Manggarai dalam upacara adat atau pembukuan administratif? Apakah predikat sebagai 'orang Manggarai' bisa disematkan lantaran terlahir dari orang tua yang berasal dari Manggarai dan itu berarti setiap generasi berikutnya akan mewarisi predikat yang sama? Apakah menjadi 'orang Manggarai' adalah hasil dari sebuah proses perjuangan, sebuah kerja nyata untuk memajukan sekaligus melestarikan budaya, adat, tanah-bumi, sungai-laut, falsafah hidup, dan keberlangsungan Manggarai? Atau, apakah 'orang Manggarai' adalah identitas yang dihidupi dan dihayati dalam keseharian? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan saya jawab. Manggarai dalam tema tulisan Orang Manggarai. Untuk itu, saya membagi tema ini dalam empat kelompok besar berikut: 1. Jejak Mereka di Manggarai Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama; sebuah pepatah lama. Manggarai di hari ini adalah jejak karya dari para pendahulu dan para perintis. Tidak semua dari mereka yang namanya diingat, entah itu karena mereka memang tidak ingin dipuja, atau juga karena di hari ini, kita tak punya tempat untuk masa lalu. Untuk mereka tulisan-tulisan ini didedikasikan, sebagai ungkapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Mengutip ucapan Sukarno, Presiden RI yang pertama, "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya". 2. Ata Manggarai(orang manggarai) Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Manggarai: "ata, ata ho'o". Bila diterjemahkan secara lurus, artinya aneh: "orang, orang ini". Ungkapan itu sebenarnya adalah pujian sekaligus penghargaan atas sebuah pencapaian. Ata, ata ho'o, adalah apresiasi atas kerja keras seseorang dalam hal tertentu dalam hidupnya. Ia telah melampaui batasan, dinding ketidak-mungkinan yang dibangun oleh orang-orang disekitarnya. Ini adalah bagian yang khusus didedikasikan untuk para "pelompat batas", dibuat sebagai pengingat bagi generasi muda selanjutnya, bahwa langkas haeng ntala, uwa haeng wulang adalah sari pengalaman, bukan sekadar pepatah. 3. Enu Molas Manggarai(wanita cantik manggarai) Cantik (molas) adalah refleksi kepedulian seorang wanita terhadap sesama, pancaran jiwa tulus dari dalam yang mengalir keluar. "Molas" adalah cara hidup, sebuah 'panggilan' untuk senantiasa menunjukkan cinta dan kepedulian kepada "Nuca Lale", Sang Ibu Bumi Manggarai. Pepatah mengatakan lama mengatakan, Beauty is in the eye of the beholder, penilaian atas kecantikan seseorang terletak pada mata orang yang memandangnya. Molas Manggarai, dalam arti itu, berbeda dari pengertian cantik pada umumnya; di dalamnya ada pengertian, cinta, dan kepedulian atas jati dirinya sebagai seorang perempuan Manggarai. 4. Nara Reba Manggarai Nara= Saudara. Reba= Muda. Itu yang dipahami di sini. Bercermin dari istilah Saudara Muda yang dipakai oleh Para Saudara dari Ordo Fratrum Minorum (OFM), bahwa para frater atau biarawan yang belum mengikrarkan Kaul Kekal dan sedang menjalani masa Studi disebut Saudara Muda, bagian ini ditujukan untuk mengapresiasi karya dan perjuangan putera-putera Manggarai yang sedang berusaha mencapai tahap kedewasaannya. Bersama Enu Molas Manggarai, Saudara-Muda-Manggarai adalah penentu masa depan Manggarai. Di tangan mereka-lah, sejarah dan masa depan Manggarai akan ditulis dan diwariskan. Oleh:edho paju Mahasiswa fakultas hukum,unifersitas sultan ageng tirtayasa(UNTIRTA) jakarta. Kontributor di MARJINNEWS.COM & MARJININFO.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar